Melalui keempat fondasi dasar: adorasi , kontemplasi, ekspiasi dan misi ...

Empat Fondasi Dasar Dalam Opus Angelorum

Melalui keempat fondasi dasar: adorasi , kontemplasi, ekspiasi dan misi, yang mana kita hidup dalam persatuan dengan para malaikat kudus, Opus Angelorum ingin berkontribusi untuk pemurnian jiwa-jiwa dalam Gereja. Ringkasnya, tujuan-tujuan tersebut adalah:

about image

1. Mempromosikan Cinta Akan Doa Dan Adorasi

Cinta akan doa, akan dialog dengan Tuhan, akan adorasi Sakramen Mahakudus, dan juga partisipasi dalam korban Misa kudus dengan penerimaan Komuni Kudus, setiap hari jika memungkinkan.

Para Imam yang tergabung dalam Opus Angelorum (OA) merayakan kurban Ekaristi harian dengan khidmat dan menyempatkan diri melakukan adorasi di hadapan Sakramen Mahakudus (Perihal PO 18, DC 3).

Para anggota OA yang hidup dalam dunia menghadiri, jika memungkinkan Misa Kudus harian (bdk. SC 48) dan mengunjungi Sakramen Mahakudus. Mereka memelihara hidup yang sadar di dalam Tuhan menurut contoh dan pertolongan Malaikat Pelindung yang kudus.

about image

2. Kontemplasi Mengenai Misteri-Misteri Ilahi

 

Kontemplasi atas sabda Tuhan, atas kebenaran-kebenaran Ilahi, menuntun kepada transformasi interior, membentuk hidup kita dan dibuktikan dengan tindakan-tindakan.

Kontemplasi selalu diarahkan pertama-tama kepada Tuhan, kepada kerajaan Tuhan, sabda Tuhan, sang Salib. Kontemplasi harian menuntun kepada ketenangan dalam Tuhan, kepada kedamaian hati dan kepada kedamaian dalam keluarga/komunitas kita sendiri melalui cinta sejati kepada hal-hal di sekitar kita. (lih. 1 Jn 3: 16-18)

Para anggota OA mencintai sabda TUHAN secara teguh dan tanpa syarat dalam Kitab Suci selaras dengan doktrin Katolik. Hal ini memengaruhi meditasi akan sabda TUHAN dan praktek implementasinya. Kepatuhan akan pelaksanaan doktrin Gereja Kudus merupakan sesuatu yang wajib. Terkait dengan menjiwai sabda TUHAN dengan keyakinan teguh akan misteri-misteri Ilahi yang ada dalam Gereja Kudus sebagai sesuatu yang sifatnya sakramental dan misteri-misteri utama dari cinta akan Tuhan (bdk. Benedict XVI, Sacramentum Caritatis 16-29).

Para anggota OA mengembangkan kontemplasi yang sifatnya hidup dan mendalam setiap harinya, sesuai dengan kondisi hidup mereka.

about image

3. Penebusan Akan Dosa Umat Manusia

TUHAN mengutus para Malaikat kudus dan manusia untuk keselamatan, karena kebutuhan zaman ini utamanya adalah kebutuhan spiritual, sebuah krisis iman, dan Malaikat dalam visinya tentang TUHAN amat mampu untuk menuntun dan membentengi kemauan dan kekuatan kita. Kesiapan untuk penebusan berasal dari kemurahan hati batin yang ditopang oleh rahmat Tuhan (melalui perantaraan para malaikat).

Kita turut serta untuk kebutuhan-kebutuhan Gereja Kudus, untuk para Imam, untuk para jiwa-jiwa yang dikonsekrasi dan untuk semua umat manusia. Orang sakit meletakkan kesakitan dan kelemahan mereka dalam mangkuk emas “atas nama Gereja” *bdk. Col 1:24).

Melalui pertolongan malaikat-malaikat kudus, para anggota OA belajar untuk mengerti lebih dan lebih baik lagi mengenai keagungan dari penebusan; mereka belajar untuk mengikuti Salib dari Tuhan kita Yesus Kristus secara lebih sadar dan untuk turut andil dalam keselamatan jiwa-jiwa melalui intersesi dan penebusan. Ketujuh kata dari Tuhan kita dari atas Salib, khususnya “Aku haus” (Yoh 19:29), adalah wasiat dan mandat untuk kita semua.

Setiap minggu, praktik Passio Domini pada kamis malam (Bukit Zaitun) dan Jumat siang (jam sengsara Tuhan di salib) diamati dengan devosi yang mendalam.

about image

4. Hidup Kita: Sebuah Misi/Perutusan

Hidup Kristen pada dasarnya adalah perutusan; kita dipanggil untuk membagikan Kristus dengan dunia, baik dalam rumah di negara kita atau dalam daerah-daerah misi. Pada waktu sekarang ini, keseluruhan umat manusia adalah wilayah misi. Para Imam yang mengalami kesulitan, maupun paroki-paroki yang kosong tanpa Imam adalah wilayah-wilayah yang paling membutuhkan bantuan.

Malaikat-malaikat kudus, sesuai dengan namanya angelus, adalah para pembawa pesan TUHAN, yang melaksanakan kehendakNya dengan kecepatan bersayap (bdl. Mzm 102:20-21). Ketaatan mereka adalah model kita dalam melaksanakan kehendak TUHAN, yang diwujudkan dalam sabdaNya (perintahNya), dalam tugas perutusan hidup seseorang, dalam arahan yang diberikan oleh superior gerejawi dan religius. Dan sama seperti misi mereka yang bertujuan untuk keselamatan kekal manusia (bdk. Ibr 1:14), demikian juga anggota-anggota OA sebaiknya terlibat dalam peperangan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, membangun Gereja dan menolong dalam setiap dan semua kebutuhan, khususnya para Imam dan jiwa-jiwa yang terkonsekrasi.

Misi yang pertama adalah misi untuk berperang dalam kehidupan sehari-hari, untuk menjadi seperti Kristus dalam perkataan dan perbuatan sekecil apapun.